Online Privacy: Cara Terbaik untuk Mencegah Pembajakan Data

Data Piracy

Kejahatan siber kini merupakan sesuatu yang tak dapat terhindarkan seiring dengan perkembangan internet. Dampak kejahatan siber sendiri justru sangat terasa oleh orang-orang yang cenderung awam di bidang teknologi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah menghindari pembajakan. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui hal-hal seputar pembajakan dan pengamanan data pribadi! 

Jenis-Jenis Hacker

Sebelum mengetahui cara mengamankan data pribadi, penting untuk mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis hacker yang merupakan salah satu pelaku dari kejahatan siber.

1. Black Hat Hacker

Black hat hacker merupakan orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok penjahat siber dan melakukan aksi pembajakan secara ilegal. Jenis hacker inilah yang kemudian menjadi stereotype hacker di mata orang awam.

Dalam melakukan aksinya, black hat hacker akan mencari kelemahan keamanan sebuah komputer. Lalu, mengirimkan berbagai virus, malware, atau ransomware untuk menyerang target dan membajak data.

2. White Hat Hacker

White Hat Hacker

Bila black hat hacker menggunakan kemampuannya untuk kejahatan siber, white hat hacker melakukan hal sebaliknya. White hat hacker umumnya dipercaya sebagai hacker untuk segala bentuk pengamanan data. Oleh karena itu, tugasnya adalah mencari data-data perusahaan (secara legal dan etis) untuk diamankan dari segala bentuk ancaman.

3. Gray Hat Hacker

Gray hat hacker bisa dikatakan sebagai hacker yang berbuat sesuka hati. Kelompok hacker ini umumnya meretas komputer tanpa memiliki niat jahat dan bahkan dalam beberapa kasus hanya berlandaskan pada rasa penasaran.

Meski membajak data-data pada komputer, gray hat hacker sering kali justru tidak segan melapor kepada pemilik data atau pihak berwajib ketika menemukan hal yang tidak beres dan meminta bayaran untuk “penemuan” tersebut.

Cara-cara Hacker dalam Membajak Data

Dalam melancarkan aksinya, seorang hacker dapat menggunakan cara-cara tertentu agar data pada komputer target bisa bocor dan mendapat informasi yang diinginkan. Lalu apa sajakah cara-cara yang digunakan hacker untuk meretas data?

1. Iklan Palsu

Hacker dapat menyewa kolom iklan di internet untuk bisa meretas data. Kolom iklan ini akan diberi iklan palsu yang seolah-olah seperti iklan pada umumnya. Bila pengguna internet mengeklik iklan tersebut, mereka akan masuk pada situs web yang secara otomatis mengunduh malware ke komputer mereka.

2. Browser Locker

Browser locker adalah bentuk pembajakan yang cara kerjanya adalah dengan memunculkan pop-up secara tiba-tiba ketika pengguna sedang menjelajah di internet. Pop-up ini nantinya akan memberitahu bahwa browser telah dimasuki virus dan memerlukan tindakan segera. Umumnya, pop-up ini disertai link yang menggiring pengguna ke situs malware.

3. Direct Denial of Service Attacks (DDOS/DOS)

DDOS Attack

DDOS merupakan jenis peretasan yang paling rumit dan membutuhkan sumber daya paling banyak. Sebab, peretasan dengan metode ini melibatkan hacker dengan ribuan bot untuk menyerang suatu website agar server kelebihan beban dan mengalami kemacetan.

Tips Mengatur Online Privacy Agar Data Tetap Aman

1. Prioritaskan Software Asli dan Tepercaya

Serangan hacker bisa muncul dari mana saja, termasuk software yang digunakan. Banyak orang menggunakan software yang tidak orisinal dan tepercaya dengan alasan lebih murah atau bahkan gratis. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan software dari developer langsung agar komputer aman dari pembajakan.

2. Rutin Update Software

Rutin melakukan update software merupakan cara lain untuk mencegah kejahatan siber. Sebuah software umumnya mendapat peningkatan keamanan secara berkala. Dengan melakukan update rutin, software yang terpasang bisa memiliki sistem keamanan terbaru sehingga dapat mencegah kemungkinan pembajakan.

3. Aktifkan Data Encryption

Bila ingin melindungi data-data penting pada perangkat saat menggunakan internet, data encryption adalah solusinya. Data encryption mampu melindungi segala aktivitas dan informasi pengguna saat menggunakan jaringan internet di tempat umum. Data encryption juga mencegah  akses dari pihak ketiga yang tidak berstatus sah dan mengurangi risiko penyadapan teks.

Salah satu contoh data encryption yang umum digunakan adalah VPN.

4. Backup Data Berkala

Kejahatan siber memungkinkan pencurian data penting. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan backup data-data yang dimiliki secara berkala. Lakukan duplikasi data, lalu simpan pada perangkat penyimpanan, seperti flashdisk, HDD eksternal, atau cloud.

5. Gunakan Mode Incognito saat Browsing

Incognito Browser

Saat ini, kebanyakan browser telah memiliki fitur mode incgonito atau mode penyamaran. Mode ini dapat digunakan untuk menghindari kejahatan siber karena tidak mengizinkan perekaman data dan informasi, seperti nama pengguna, alat situs yang dikunjungi, password, dan cookies saat browsing.

Itulah penjelasan mengenai online privacy berikut jenis hacker dan cara mereka untuk meretas data. Harap selalu waspada dan berhati-hati saat menggunakan internet!

Popular Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *