Saat ini, Virtual Private Network sudah bukan lagi sesuatu yang eksklusif dan dapat digunakan oleh semua orang. VPN merupakan software yang manfaat utamanya adalah untuk memberikan keamanan bagi pengguna. Dalam proses keamanan penggunaan internet, VPN enkripsi dikenal sebagai salah satu bagian di dalamnya. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui enkripsi berikut cara kerjanya!
Mengenal Cara Kerja VPN dalam Mengamankan Penggunaan Internet
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, enkripsi merupakan bagian dari cara kerja Virtual Private Network. Agar bisa mengetahui bagaimana cara kerjanya, penting untuk mengetahui bagaimana proses Virtual Private Network dalam mengamankan penggunaan internet. Berikut proses pengamanan yang dilakukan dan manfaatnya.
1. Proxying
Proxying merupakan langkah untuk menyembunyikan alamat IP dan lokasi. Fungsi tersebut mirip dengan proxy sehingga menjadi inspirasi penamaan untuk cara kerja VPN ini. Tujuannya adalah melindungi privasi pengguna saat online atau melakukan browsing.
Proxying memungkinkan website yang sedang dibuka hanya mengetahui alamat IP dan lokasi server VPN.
2. Autentikasi
Proses autentikasi bertujuan untuk memastikan VPN client hanya terhubung dengan server milik pengguna. Hal ini dapat mencegah pihak ketiga atau pihak luar untuk menginterupsi berbagai data milik pengguna.
3. Tunneling

Perangkat yang terhubung ke VPN akan membuat tunnel terenkripsi menjadi aktif untuk mengatur lalu lintas internet. Tunneling bertujuan untuk “membungkus” setiap paket data untuk dimasukkan ke dalam paket data lain. Tujuannya adalah membuat data sulit dibaca oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
4. Enkripsi
Umumnya, website yang menggunakan SSL/TLS akan melakukan enkripsi data hasil transmisi perangkat pengguna dan server target. Enkripsi ini dilakukan terbatas pada website yang dibuka saja, sedangkan semua traffic akan dienkripsi oleh tunnel. Bahkan, beberapa layanan VPN menggunakan enkripsi military-grade untuk mencegah data terbaca oleh pihak ketiga.
Bagaimanakah Cara Kerja Encryption VPN?
Kerja enkripsi pada VPN dimulai ketika sebuah perangkat terkoneksi ke server. Setelah autentikasi dilakukan pada perangkat, layanan akan membuat terowongan terenkripsi (encrypted tunnel). Data-data yang terkirim melalui internet akan dipecah menjadi beberapa paket untuk selanjutnya dilewatkan melalui terowongan terenkripsi yang telah dibuat.
Setelah data masuk di server Virtual Private Network, paket luar akan dihapus agar data bisa diakses dari dalam melalui deskripsi. Setelahnya, data tidak akan terbaca oleh pihak ketiga (termasuk hacker dan penyedia layanan internet/ISP). Bahkan, otoritas atau pemerintah juga tidak bisa melacak riwayat penjelajahan pengguna karena tidak ada yang terdeteksi.
Lalu, apa sajakah informasi yang bisa dilindungi menggunakan enkripsi Virtual Private Network?
Penggunaan Virtual Private Network dapat melindungi informasi yang penting bagi pengguna dan sering menjadi sasaran pihak yang tak bertanggung jawab. Informasi tersebut antara lain yaitu:
- Informasi pribadi (tanggal lahir, alamat, no. KTP)
- Informasi organisasi (termasuk tempat kerja)
- Informasi yang berkaitan dengan bank dan kartu kredit
- Korespondensi atau perihal surat-menyurat yang bersifat pribadi
Jenis-jenis Metode Enkripsi
Enkripsi yang terdapat pada sebuah layanan Virtual Private Network bisa diibaratkan seperti seperangkat alat yang masing-masing memiliki kemampuan melindungi. Ada beberapa metode enkripsi yang sering digunakan:
1. Enkripsi Simetris (Symmetric Encryption)

Metode enkripsi ini mengambil konsep dari zaman Romawi dan sandi Caesar. Seseorang akan menggunakan algoritma untuk mengenkripsi pesan yang akan dikirim kepada orang lain dengan catatan, baik pengirim ataupun penerima mengetahui algoritma tersebut. Namun, siapa pun yang tidak memiliki akses ke algoritma tidak akan bisa melihat pesan tersebut.
2. Enkripsi AES
Enkripsi AES (Advanced Encryption Standard) merupakan metode yang dikembangkan oleh militer AS dan menjadi yang paling umum digunakan. Metode enkripsi ini bekerja dengan membagi teks menjadi kisi-kisi lalu mengacaknya.
AES membagi aliran data menjadi rantai blok kode 128-bit yang membutuhkan “key” sepanjang 128, 192, atau 256 bit. VPN terbaik umumnya menggunakan AES 265-bit untuk mengenkripsi data pengguna.
3. Public-key Encryption

Public-key encryption merupakan metode enkripsi yang memisahkan sandi kunci enkripsi dan deskripsi. Oleh karena itu, metode ini bisa dikatakan lebih baik dibandingkan enkripsi simetris yang jika kunci enkripsi dimiliki hacker, maka enkripsi tidak ada artinya lagi.
Pada metode ini, server akan mengenkripsi data dengan kunci publik. Namun, setelah data sampai ke perangkat pengguna, pengguna akan memiliki kunci pribadi untuk melakukan deskripsi data.
Itulah penjelasan mengenai cara kerja encryption VPN berikut jenis-jenis metodenya.